Sabtu, 30 Juli 2016

Pernah salah menempatkan pujian

Benar adanya,
Kebanyakan, orang yang dipuji, cenderung akan melakukan perbuatan yang dipuji tersebut, berulang-ulang.
.
.
Saya pernah, (*terlanjur) komen di foto teman saya, gini ...
"wih cantik ya sekarang" ...
.

Dan ....do you know what....
sampe sekarang si doi , melulu posting2 foto selfie nya tsb,
.
.

(*padahal dulu fb nya jarang aktif, pun kalau aktif sekedar posting2 hal2 islami),
.

sampe batas sekarang, .... mengganggu mata saya. 
.
.

Lah wong' tiap beda gaya dikit, langsung di posting.
.
.
Sorry to say, doi skg saya unfriend.
Karena saya bosen 😂😂😂😂 ... timeline isinya lah kok foto doi doank.
.
dan memutuskan untuk berteman di dunia nyata saja.

.
.
Di sini saya belajar bahwa dalam memujipun kita harus berhati2 , jangan2 pujian yang saya sampein adalah Pujian yang tercela,  dimana pujian tersebut dapat menyebabkan orang yang dipuji merasa bangga diri (‘ujub).
.

karena pada umumnya manusia itu memiliki sifat-sifat lemah, seperti ujub, lupa diri, dan sifat-sifat buruk lainnya.
.
.
Jadi memang harus memilah2 mana yang harus di puji, mana yang harus dipikirkan dulu berulang2 untuk kemudian dipuji.
.
.
Selain itu diri sendiri ini pun, Harus instrospeksi juga.
.
.
Seindah2nya pujian, toh semua itu atas seizin Allah.
Jadi , yang layak di puji ya teteup, Allah.
Bukan kita.
Da kita mah apa atuh.
.

Ngga bakal jadi pantas dipuji, klo ngga seizin Dia.
.
.

Jadi kalaupun ada yang muji-muji saya (*walau pada kenyataanya kagak' ada), saya tidak boleh bangga diri, namun perbanyak bersyukur karena Allah masih menutupi kekurangan saya, di mata org tsb.
.
.
Sekian.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 dinART (dinar's ART) ^_^