Featured

Sabtu, 14 Agustus 2021

Follower yang baik hati

Saya percaya bahwa yang disebut saudara adalah justru kebanyakan bukan yang ada hubungan darah. Ya karena pengalaman saya yang mengajarkan bahwa kepahitan hidup justru pemantiknya diawali dari keluarga. 

.


Hal ini berlaku di media sosial. Follower yang baik juga merupakan anugerah. Alhamdullilah sejauh ini saya memiliki follower yang baik baik. (*walau hate komen tetep ada).

.


Salah satunya, tgl 2 agustus ada follower saya yang mengatakan ini.

.




Dan ini paketannya :







Ternyata ini adalah buku kesenangannya yang juga ia ingin saya membacanya.

.


Dari judul bukunya benar-benar menampar saya karena saya merasa kebanyakan ngeluh sana sini padahal yang Tuhan kasih sudah amat banyak.

.


Memang benar, Tuhan mengasih petunjuk lewat siapa saja dimana saja. Bisa lewat saudara bahkan follower sosial media. 

.

Terima kasih followwerku sayang.

Tanpa kalian mungkin saya tidak bisa seperti sekarang.

Terima kasih Allah ku 💖

Jumat, 13 Agustus 2021

Jalan jalan ke Malang

 Alhamdullilah masih diberi kesempatan jalan jalan sama Tuhan. Di beri kesehatan dan kemudahan. Sehingga masih bisa jalan jalan. 

Berangkatnya habis ashar dari rumah naik bis 35 ribu/orang. Sampai di Malang habis maghrib. 

Menginap di hotel Whizz.

ini penampakan jendela dari kamar hotel.

ini penampakan dari jendela kamar, jadi di  dekat hotel ada cafe anak muda, 
yang modelnya di atap kayak gini.


nah ini kelitan kan ada orang duduk2. 


Mau langsung jalan2 nyari makan udah ngga sanggup karena sudah tua, badan udah ngga sekuat dulu sat set sat set 😂😂 alhasil makan di restoran hotel aja.

Habis gitu langsung ke kamar. Kondisi kamar lupa di foto. Adanya foto lagi selfie di kamar 😂😂😂😂 .



Keesokan paginya, kami jalan jalan keliling malang. Bener-bener jalan pake kaki 😂 , niat nyari sarapan lontong ga taunya banyak yang belum buka. Disinyalir tukang jualan pada buka jualan dimulai jam 10.00 WIB. Alhasil jalan muter-muter mulai dari hotel sampe kampung arab sampe deket jodipan baru deh nemu tukang lontong itupun udah ngga pake mikir lagi, langsung masuk karena udah cape 😁 (*umur ga bisa bohong).


ini penampakan lontongnya. 
Lupa lagi namanya apa.
Ada tauge, tempe, lontong dan bumbu kuning.


Habis makan langsung jalan ke jodipan nyari suasana dan bikin vidio. (*Full vidio ada di link bawah ya. Karena mau upload disini ternyata ngga memungkinkan karena 2 menit).

Ini beberapa foto di dalam area Jodipan, kampung warna warni Malang.















yang ini lokasi di salah satu pintu masuk jodipan, 
di foto karena salut aja sama bapaknya yang masih semangat
di era modern seperti sekarang.



Lalu ke Unibraw yang ngga tau mau ngapain cuma ya karena udah males mikir mau kemana 😅😅 cuma kepikiran Unibraw. 

Sampe di unibraw masuk ke transmart ngadem 😂😂 . 

ini foto sebelum masuk transmart, 
duduk-duduk di teras parkir trasnmart sambil foto.


Habis capek langsung balik ke hotel karena pengen tidur (*Ya Rabb asli dah tua iniiiii...).

Sorenya lapar mau makan nyari ke luar hotel Alhamdullilah ga pake jauh nemu tukang bakso yang rame dan pas di cobain Ya Allah enaaak 😘😘😘😘 . Pantesan rame dan tempat duduknya terbatas akhirnya makan di kursi kursi kota pinggir jalan. 

.


Habis gitu balik lagi ke hotel, sorenya niat jalan-jalan (*jalan beneran) ke alun alun ternyata ngga nemu yang seru, mau beli tembak balon tapi sungkan sama umur akhirnya jalan-jalan keliling Malang lagi sambil ngelewatin toko oleh-oleh. 

.


Besoknya udah waktunya hari check out.

.


Sarapan mau sok-sokan nyari sambil jalan ga taunya seperti yang diduga ngga ada yang buka. Maklum masih jam 7 WIB. Akhirnya sarapan di hotel aja. Menunya seru.

.


Makanan beratnya : nasi campur dan nasi goreng.

Ada salad, buah, puding dan minuman spt infus water, dll.

Ada mi ayam dan pisang goreng.

Mi ayamnya enaaaak 😘😘😘 Padahal pas pertama kali nyampe ke hotel terus makan malam di resto hotel menu mi gorengnya B aja. Tapi kenapa pas mie ayamnya enaaaak. Belum nemu yang rasanya sama di surabaya. 


Maaf ga ada foto karena sibuk makan. 

.


Habis makan, masuk kamar lagi persiapan check out jam 11 siang.

Jam 11 siang langsung check out naik gocar ke terminal bus.

Akhirnya kembali ke surabaya sekitar jam 2an.

.


Berikut vidio yang diambil seadanya, semoga bisa sedikit terbayang bagaimana suasana ketika 3 hari di Malang. bisa di tonton di sini yaa






Terima kasih 


Kamis, 22 Juli 2021

Wisata Mural


 

Seneng banget klo ke luar negeri terus nemu mural. 

Yang paling khas memang muralnya Singapur dan Penang ya.

Ini kejadian 2018-2019 tapi diposting hari ini, karena pengen banget jalan2 liat mural di kota2 lain karena muralnya pasti ngga ada yang segininya di Indonesia. Tapi lagi pandemi, ya kayaknya bakalan lamaaa banget untuk bisa ke luar negeri lagi. 

Cerita tentang jalan2 ini, bisa dilihat di postingan ini

😎😎


Senin, 19 Juli 2021

Idul Adha




Idul Adha yang tidak berasa idul adha adalah hari ini. 
Semua berjalan seperti hari biasa. Stay at home.
tidak ada takbiran, tidak ada kumpul keluarga, tidak ada makan2 bersama. 


Mungkin ngga ada hubungannya sama potong kambing dan sapi, tapi di hari ini saya belajar bahwa sejatinya skenario hidup manusia, tidak ada yang tau persis endingnya akan bagaimana. 

Sesuatu yang telah direncakan dengan baik, bisa jadi malah gagal berkeping2, karena ternyata pemegang skenario hidup adalah Tuhan.

Dulu saya sangat memikirkan bagaimana ending hidup saya.
Bagaimana segala kemungkinan bisa terjadi, bahkan dari yang terburukpun, sudah saya pikirkan. Yakni, hidup tua sebatang kara, tidak ada yang menemani. 

Belakangan bertemu teman dan dia menceritakan banyak hal, termasuk ketika dirinya menggalami penyakit, ternyata perhatian justru tidak datang dari keluarganya tapi dari teman2nya dan orang2 yang tidak ia sangka2. Ia memberikan saya insight bahwa yang sejatinya kita harapakan untuk mendukung kita ternyata tidak juga, dan bisa saja dukungan justru datang dari mana saja. 

Belakangan dapat kabar banyak keluarga meninggal baik dari saudara atau teman. Juga dari saudara saya sendiri. 
Dahulu kala, saya tidak pernah berpikir bahwa keluarga ini, yang sangat komplit dan kaya, akan mengalami ending seperti saya. Anaknya yang selalu mendapatkan fasilias lengkap (*setidaknya itu yang saya tau), yang masa depannya mungkin sudah direncanakan oleh orang tuanya dengan baik, Ternyata hari ini dikabarkan menjadi yatim piatu krn kedua orang tuanya meninggal.
Benar2 skenario diluar dugaan. 

Ternyata benar, apa yang kita rencanakan sebaik mungkin sebagai ending bisa jadi bukan itu yang akan menjadi ending. Sama dengan, sebagaimana kita seharusnya tidak perlu memusingkan ending, karena bisa jadi yang kita pusingkan justru bukan menjadi ending.     

At the end, sekarang saatnya ngga terlalu memusingkan dan mengkawatirkan ending hidup karena yang terpenting adalah hari ini. 
Apa yang kita lakukan untuk bumi, itulah yang akan kita bawa kembali. 
Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai, so, mari fokus terhadap bagaimana mengisi hidup, berbuat kebaikan untuk alam dan sekitar sebagai bekal persiapan ending kehidupan.  
Karena semua kebendaan yang ada didunia akan kita tinggalkan, dan hanya tersisa bisa dibawa hanya amal baik. 



Ternyata ini ada hubungannya dengan Idul adha.
Siapa bilang Idul adha hanya tentang potong kambing/sapi?
Idul adha mengajarkan kita untuk ikhlas dan melepaskan diri dari rasa memiliki, menguasai apa yang sudah Tuhan kasih. Karena sebenarnya itu semua Tuhan tidak kasih ke kita, tapi Tuhan hanya titipkan.
Anak, orang tua, kekayaan, harta benda, dll semua tidak akan ada gunanya jika kita tidak menggunakan titipanNya sebagai bekal ending kehidupan.


Yang masih bingung, semoga tulisan ini bisa mencerahkan, tentang makna idul Adha.

sumber : instagram


Doa terbaik untuk kita semua. 
                         



 

Pameran ke luar kota

ada yang tau ini ketika pameran di mana?

 

Keinget banget, dulu kalau pameran ke luar kota, bawannya kayak mau pindahan rumah.

Akan lebih mending naik travel ya, karena turunnya didepan penginapan. 

Oya, dulu kemana-mana saya kalau pameran sendirian ya. Ngga pernah ada yang nemenin di perjalanan.

Dulu pernah naik kereta ya Allah ngga ada yang bantu, potter pun tak ada. Angkat2nya dari turun kereta sampai depan stasion aja rasanya udah kayak mau meninggoy 😂


Hal-hal yang harus dipersiapkan ketika pameran :

.

1. Siapa yang bantuin di TKP (*untuk jaga stand, masang tenda, angkat2, penginapan klo numpang, dll).

.


2. Memilih kendaraan yang mudah. (*kebayang angkat2 sendirian terus kalian turun dari kendaraan harus melewati lembah dan sungai dulu).

.


3. Syarat2 yang ditentukan panitia jangan sampai ada yang ketinggalan. Dulu ada syarat harus bawa bunga, dll pastikan kalian harus tau dimana kalian akan mendapatkannya kala di TKP. (*ngga memungkinkan sih klo saya bawa bunga dari rumah 😂, bawa barang aja bisa ngabisin bagasi, apalagi bawa bunga dkk).

.


4. Cari info kos2an di aplikasi atau info dari orang yang dikenal. Sebisa mungkin mereka bantu juga daftarin ke bu/pak kos. Karena biar klo nyampe bisa langsung ke kosan kecuali ada orang lain yang nampung. 

.


5. Uang receh, packing , tanda pengenal acara, kartu nama, bolpoin, catatan produk dan label harga kosongan jangan sampai ketinggalan. (*Karena klo harus nyari lagi ketika sampai di kota yang dituju, akan nambah kerjaan lagi 😂😂😂 sedangkan kita ngga tau tempat nyari tempat barang2 begituan dimana).

.


6. Segera berkenalan dengan orang di kota yang dituju, baik secara online atau offline. (*Kalau saya gabung di komunitas indonesia crafter yang disana akan bertemu para pekerja seni di hampir seluruh wilayah indonesia secara online, nah hal2 begini akan memudahkan kiita untuk mendapatkan info2).

.


7. Tenaga ekstra, banyak minum vitamin, jangan lupa makan dan punya dana darurat. 

.


Kelitannya ribet banget yak persiapannya 😅 ... harus siap uang banyak nih? jujur aja iya. Tapi manfaat dari nya lebih banyak, menurut saya. 

yaitu :

1. Pikiran kita jadi luas, karena disana kita akan banyak bertemu orang. Baik konsumen ataupun brand lain yang tidak berasal dari kota dimana kita membangun brand. Kita akan belajar tentang pola pikir baru, dan pandagan baru. Dan ini tidak akan tercapai klo yang kita pikirkan melulu soal untung rugi alias uang. 

.


2. Kita jadi mengenal budaya dan kebiasaan warga setempat.

.


3. Kita jadi memperkenalkan brand kita secara offline kepada khalayak yang kebanyakan belum pernah melihat kita karena berbeda kota (*apalagi orang2 yang jarang memiliki sosial media). Dan kita jadi belajar bagaimana mereka menilai, berpendapat tentang brand kita karya kita, sekaligus harus siap menerima kritik, dll).

.


4. Kita bisa sekalian jalan2 yang mencoba makanan khas daerah tersebut (*karena pas jaga kita juga perlu jajan kan? dll).

.


5. Menambah sodara (*teman) baru. 

.


6. Membuka peluang baru (*akan bertemu dengan orang2 penting tak terduga dan menawari kalian kesempatan yang membuat kalian lebih berkembang lagi). Banyak orang sebenarnya lebih senang melihat produk secara nyata daripada hanya secara onlien sehingga membuat mereka makin percaya dan yakin akan kualitas, dll setelah memegang dan melihat langsung.

.


Berikut beberapa foto2nya :

kala perfoto dengan pengunjung 
(*ada teman, ada yg baru jadi  teman, dan ada yang owner brand lain, dll)



Kala foto bersama mural di TKP 
(*kalaupun ngga sempet jalan2, namanya event art pasti banyak spot serunya)


penampakan lebih dekat 
tentang produk apa saja sih 
yang ada di foto paling atas


ini pengunjug ya, ngga ada saya disini. 
Mereka kadang numpang foto tanpa membeli,
tapi beberapa juga membeli. its okey for me.
Mereka mampir dan terpukau dengan apa yang saya kerjakan saja, 
saya sudah ikutan senang.




Pameran ke luar kota ngga semua brand indie mau dan mampu melakuannya. 

Jika teman-teman pengen melakukan yang tidak biasa brand lain lakukan, mungkin pameran keluar kota bisa menjadi pilihan.
Karena kita ngga mungkin menghasilkan sesuatu yang berbeda dengan brand lain, tapi kita melakukan hal yang sama seperti brand lain lakukan. 

Selamat berkarya.






Minggu, 13 September 2020

kalimat "be ur self" sebagai tameng prilaku "semau gue, sukasuka gua"

 


Di 2020 ini sepertinya tahun yang banyak membuat galau seseorang, atau mungkin menampakkan wajah asli seseorang yang selama ini dia pendam. 

Entahlah, beberapa hari belakangan, saya menemukan beberapa teman saya yang lepas jilbab. 

Sebenarnya adalah HAK dia mau lepas atau tidak, tapi adalah penting bagi saya untuk mengambil pelajaran. 

Siklus teman saya yang buka jilbab ini rata2 hampir sama semua, langkah pertama adalah posting di sosial media dengan foto doang, kolom komen di tutup. Kalaupun kolom komen ga di tutup, semua komen yang masuk ga di bls (cek ombak kali ya), lalu besok2nya membuka pertanyaan terbuka bagi siapa saja yang ingin bertanya terkait dengan foto yang di post (pede juga ya, berasa terkenal, siap ada yang nanya2 😂), lalu besok2nya memulai "pembelaan diri" dengan ditutup ucapan terima kasih karena banyak yang mendukung 😂😂 (sampe apal lama2 sama siklus yang dipake) (entah beneran di dukung atau sekedar bikin hati adem aja ya ga tau yaaa....).


Semenjak rame bangga banggan di media sosial "be ur self" memang seakan banyak makin orang yang berani membuka siapa dirinya dan apa yang membuatnya nyaman. contoh saja, di kalangan penyuka sesama. Di 2020 kayaknya semua berlomba2 menunjukan "ini loh gue", "gue kayak gini, klo lu ga suka, ya udah. Bye!"


Dan berlaku juga sampai kepada temen saya yang lepas jilbab ini. 

Dengan bangganya bilang "inilah aku yang sebenarnya. Aku nyaman dengan penampilan baruku", seolah2 yang kemarin2 berasa terkukung di dalam penjara 😂

pertanyaan saya kemudian adalah, "orang jaman skg, klo melanggar norma, kok bangga ya?"

😂😂 Dengan pake kalimat "inilah aku yang otentik" , " be ur self" , dll, seolah yang patuh terhadap aturan agama itu sesuatu hal yang penuh kepalsuan , terkungkung idupnya oleh doktrin Tuhan, dan bodoh karena percaya sesuatu yang ngga keliatan 😅😅😅

Ga usah make dalil deh, pake aja logika, bahwa Sebenarnya kalau dia memahami hakikat manusia, ya harus sadar, bahwa hidup dimana dan kapanpun, selama bernafas, maka akan ada aturan yang mengikat, baik negara ataupun agama. 

Kalau ga mau ada aturan dalam hidup, maunya bebas "semau gua", "suka suka gua", mending atheis sekalian (karena semua agama pasti punya atuaran) dan hidup aja di mars (😂😂 semoga di mars ngga ada aturan yaaah...kan belum punya sistem pemerintahan). Dari pada hidup dg aturan dan merasa terkukung.

Terus kalau aturan seolah ngga berpihak sama dia, merasa dunia ini ga adil, dan penuh drama,  😆😆😆😆

Yakali semua aturan pengen kayak mau nya dia 😝😝😝 


Akhir kata, be ur self Gaeeees. Tapi ingat, ngga ada manusia yang bebas dengan be ur self pilihannya. Semuanya adalah pilihan2 yang pasti ada pertanggung jawabannya. So, dewasalah dalam memilih. Selalu libatkan Tuhan dalam semua perjalanan pilihan hidupmu. Karena hidup bukan hanya di dunia saja. Hidup di dunia hanyalah sebentar, permainan dan senda gurauan belaka. 


Sesungguhnya menulis ini, adalah pengingat untuk diri sendiri jua. 









Di pertengahan September

 Lama tak jumpa.

Sekarang udah memasuki pertengahan bulan september 2020.

Ga kerasa banget, waktu bergerak begitu cepat. Kemarin berasa masih jumat eh sekarang sudah memasuki senin. 

Adanya pandemi covid 19 yang membuat aktivitas banyak di rumah saja, ternyata malah membuat waktu begitu berjalan lebih cepat. 

Atau ini mungkin pertanda kiamat sudah dekat? 😔

Awal 2020 saya pameran ke Jakarta. Pas banget ketika pengumuman pasien covid pertama di Indonesia. 

Dan sampai detik ini, belum pernah meninggalkan Surabaya lagi. 

Kesibukan paling banyak diisi oleh renofasi rumah, dan menggambar. 

Alhamdullilah, portofolio instagram gambarnya nambah 😂😂, bisa di cek di sini


Gambar iseng ala virtual diary yang di upload di instagram, pas nyoba di print eh kok lucu juga ternyata. apalagi kalau di tempel di dinding, waaah makin bikin semangat berkarya. 



Bersyukur saya sampai saat ini, masih di mudahkanNya dalam menggambar, berkarya, dan menuangkan ide.

karena untuk beberapa orang, menggambar adalah kegiatan yang menakutkan, ketinggian dan di awang2.....meanwhile banyak juga yang merendahkan.....
.
No wonder, krn sejak dulu banyak di beredar pendapat/keyakinan/mitos....bahwa
.

1. Menggambar Perlu bakat , padahal bakat akan kalah oleh orang yang tekun dan berkemuan.
.

2. Menggambar itu hasilnya harus bagus dan sempurna, padahal bagus itu relatif dan sempurna itu tidak mungkin.
.

3. Menggambar harus mirip asli, padahal menggambar banyak stylenya , kalau harus mirip asli semua, kenapa ngga mending foto aja.
.

4. Standar benar/salah menggambar adalah sesuai/tidaknya dengan kenyataan, seperti langit harus biru, begitu juga gunung, padahal tidak. Minset ini biasanya muncul dari org tua dan anak2 yang terobsesi dg lomba menggambar.
.
.

5. "Menggambar itu gampang, hanya sat set sat set doang" , dapat dipastikan yang sering menggampangkan menggambar sejatinya tidak pernah memahami dan membuat karya gambar yang dilihat banyak orang .pun, Kalau memang gampang, kenapa banyak orang mengatakan "saya tidak bisa menggambar" ...???
.
.
Adakah pendapat/keyakianan/mitos lain menurutmu tentang gambar?
.

Nanti kita tambahin yuk.....
.
.
Selamat bekerja dari rumah 🏠


Copyright © 2015 dinART (dinar's ART) ^_^