Jumat, 16 Desember 2016

Agar Indonesia tak seperti Granada

#copas.

.
.
.
.
(1). Apa yg menyebabkan kerajaan Granada, sbg salah satu kerajaan Islam terkuat di Eropa, akhirnya runtuh?
.
.

(2). Jawaban pastinya adalah karena serangan musuh.
.
.

(3). Tapi serangan musuh tentu tidak serta merta dilakukan begitu saja. Banyak faktor yg harus diperhitungkan. Salah satunya adalah 'timing' yg pas.
.
.

(4). Utk mengetahui kapan 'timing' yg pas, raja Ferdinand dari Aragon perlu mengutus mata2.
.
.

(5). Yg dilakukan sang mata2 cukup sederhana : pantau 'ocehan' masyarakat Granada.
.
.

(6). Satu waktu ia melihat anak kecil menangis. Dihampirinya sang bocah dan bertanya ttg apa yg menyebabkannya menangis?

.
.

(7). "Aku menangis karena anak panahku tidak tepat sasaran", jawab sang bocah. "Bukankah kamu bisa mencobanya lagi?", kata sang mata2.
.
.
.

(8). Jawaban sang bocah cukup mengejutkan. "Jika satu anak panah saya gagal mengenai musuh, apa mungkin musuh memberi saya kesempatan utk memanahnya lagi?"
.
.
.

(9). Mendengar 'ocehan' bocah tsb, sang mata2 menyarankan raja Ferdinand utk tidak menyerang Granada saat ini. Anak kecilnya aja begitu, gimana org2 tuanya?
.
.
.

(10). Bbrp tahun kemudian sang mata2 kembali ke Granada dan dilihatnya seorang dewasa yg sedang menangis.
.
.
.

(11). "Mengapa kau menangis?" tanya si mata2. "Kekasihku meninggalkan aku", jawab si org dewasa tsb.
.
.
.

(12). Maka sang mata2 merekomendasikan inilah 'timing' yg tepat utk melakukan penyerangan.
.
.
.

(13). Tidak butuh lama, Granada sbg benteng terakhir kaum muslimin di Eropa, dapat dikuasai dgn mudah.
.
.
.

(14). Puncak malapetaka bagi kaum muslimin Granada adalah dgn dibentuknya lembaga Inguisition (inkuisisi, pengadilan yang dibentuk oleh dewan gereja). Pilihannya hanya 2 : menerima ajaran katholik atau dibantai.
.
.
.

(15). Maka tamatlah riwayat kaum muslimin di Andalusia, dan Eropa secara keseluruhan.
.
.
.

(16). Mungkinkah tragedi Granada terulang di negeri kita? Bisa iya, bisa tidak. Tergantung apa 'ocehan' kita.
.
.
.

(17). Saya teringat sebuah ceramah dari 'Da'i Sejuta Ummat', (alm) KH. Zainuddin MZ. Beliau katakan: "Allah memang menjamin bahwa Islam akan terus ada di muka bumi hingga akhir zaman; namum Dia tidak menjamin bhw Islam akan terus ada di Indonesia."
.
.
.

(18). Spt mata2 di Granada dulu, musuh2 Islam saat ini jg sedang memata-matai kita. Menunggu 'timing' yg pas.
.
.
.

(19). Bahkan kini mrk tak perlu repot2 terjun langsung ke lapangan utk mengetahui isi ocehan dan obrolan kita.
.
.
.

(20). Cukup pantau sosial media dan simak tema2 apa yg menjadi concern kaum muslimin.
.
.
.

(21). Utk saat ini bolehlah kita bernafas lega. Namun tetap bersiaga.
.
.
.
.

(22). Bahwa disaat MU kalah telak oleh Chelsea, kita masih 'ngoceh' soal penindasan saudara kita di Suriah dan Palestina.
.

.
.

(23). Bahwa tatkala valentino rossi terjatuh, kita masih 'ngoceh' ttg qur'an yg dinistakan.
.

.
.
.

(24). Bahwa ditengah dukungan terhadap adik Rachel di Voice Kids Indonesia, kita juga semangat mendukung petisi2 online yg digalang utk memenjarakan ahok.
.

.
.

(24). Ini tanda dan mjd pesan bagi musuh bhw ghiroh jihad itu blm luntur dari dada kaum muslimin.
.
.
.
.

(25). Apalagi kemudian terbukti bhw kita tidak sekedar besar ngoceh di sosial media, tapi juga wujud di dunia nyata.
.
.
.

(26). Jutaan kaum muslimin, tidak hanya di Jakarta, tapi di berbagai tempat hadir dalam aksi-aksi pembelaan terhadap kehormatan agama yg dilecehkan, dan puncaknya insya Allah pada Aksi Bela Islam berikutnya  nanti.
.
.
.

(27). Ini jelas membuat musuh ketar-ketir meski di back up kekuasaan sekalipun.
.
.
.

(28). Apalagi setelah ustadzuna, KH. Tengku Zulkarnain (wasekjen MUI) menyampaikan 'ocehan' nya: "Wahai Para Penjilat dan Penjual Agama! Berhenti lah Menghina Kami Umat Islam. Nanti Jika Kami Teriakkan JIHAD AKBAR, Kalian Musnah."
.
.
.

(29). Maka jangan anggap remeh meski sekedar 'mengoceh' di dunia maya utk membela Islam. Krn bisa jadi inilah yg membuat mrk berfikir ulang utk menyerang kita. #Granada

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 dinART (dinar's ART) ^_^