Jumat, 27 Januari 2017

Manusia mati meninggalkan akun

Zaman serba maya sekarang, Manusia mati meninggalkan psotingan di media sosial.
.
Beberapa temannya teman, yang meninggal, selalu mereka menuliskannya di media sosial, lalu mention akun sang almarhum/mah, sebagai bentuk ucapaan belangsungkawa.
.
Otomatis, orang-orang yang membaca status teman tersebut, dengan serta merta mengklik akun sang almarhum/mah sebagai tanda naluri kepo 😂😂😂😂.
.
Sambil mencari-cari kenapa beliau meninggal, apa saja postingannya dan apa saja yang sudah beliau kerjakan, dll.
.
Termasuk saya 😂😂😂😅
Mengklik akun yang di mention sbg almarhum/mah, untuk kemudian pengen' tau, apa saja yang sedang beliau kerjakan selama ini, kali-kali bisa diambil pelajaran.
.
Apalagi kalau dari teman tersebut menyebutkan bahwa almarhum/mah adalah orang yang baik, selalu menginspirasi, santun, dll. Naluri kepo-pun makin bertambah #duh.
.
Pun sama, jika almarhum/mah di sebutkan dengan watak sebaliknya.
.
Oh manusia....tobat kepo mu, kapan. *sambil toyor kepala sendiri.
.
.
Nah, poin pentingnya adalah ,
Mulai sekarang kita perlu cerdas menggunakan media sosial.
.
Jadikan hal itu, sebagai "branding" kita sendiri ketika tiada kelak.
.
Zaman era virtual sekarang, orang akan mengingat kita berdasarkan postingan yang kita buat di media sosial.
.
Pastikan postingan di akun media sosial kita bukan kebanyakan foto selfie sambil bibir moyong dengan badan miring dr samping yes...
Apa ya mau, kita dikenal sebagai tukang selfie bibir monyong dengan tampang standar tapi pede abis, ... ketika kelak meninggal.
Kan serem.
.
.
Yang postingan di media sosialnya kebanyakan foto pemadangan, mungkin akan di labeling hobi traveling, dan cinta alam,. Apalagi didukung dengan tampilan foto-foto di postingan yang bagus dari sisi pengambilan foto dan pencahayaan. Widiiih, pasti bakalan dikenang dengan kemampuan fotografi yang maksimal selain jalan-jalan.
.
Pun saya,
Sekarang sedang dalam tahapan belajar mem-branding diri sebagai seorang yang selalu penuh karya #cieeee.

Dan ini sudah mulai saya kerjakan,
yang postingannya bisa di lihat di www.instagram.com/dinar.safiri (*ujung2nya pengen promo akun).
.
Sehingga kelak jika saya tiada, orang akan tetap bisa mengenal saya dari jejak karya yang saya lakukan #tzaaaah.
.
Ayooo,
Mulai sekarang, bijak dan cerdaslah dalam menggunakan media sosial.
.
Selain sebagai tanda peninggalan kita ketika sudah tiada, semoga postingan indah di pandang dan dibaca tersebut mampu terhitung sebagai amalan kebaikan.
Juga mampu menjadikan diri ini, menjadi orang yang selalu berpikir baik, berkepribadian positif, belajar bijak,...  karena itu tidak kalah pentingnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 dinART (dinar's ART) ^_^