Rabu, 01 November 2017

Enterpreneurship


Kalimat yang jadi dasar kehidupan di Indonesia bagi anak-anak adalah sebagai berikut :
.

„Nak, belajar yang rajin, biar nanti dapet kerja yang gaji nya gede“
.

Asli serius, jarang ada statement kayak gini :
.

„Nak, belajar yang rajin, biar kamu nanti jadi pengusaha yang sukses“
.

Padahal di kehidupan nyata, justru menjadi pengusaha itu butuh skill dan pengetahuan yang lebih-lebih dibanding pekerja.
.
.

Kalau kita nanya ke 10 orang Indonesia mau jadi apa nanti nya, bisa dibilang 9 dari mereka ngejawab profesi yang nanti nya „kerja“ ke orang lain, coba aja buktiin sendiri.
.
.

Profesi pengusaha seakan jadi profesi pilihan terakhir bahkan cenderung buat orang yang gagal, gak percaya?
.
.

Pernah denger kalimat ini : „ah saya mah cuma jualan“?

.
Inget, berdagang itu salah satu sunnah Rasulullah, berani kita ngecap hina sunnah dari beliau? Coba kita mikir lagi, yang nama nya sunnah, pasti terkait dengan pahala yang lebih dibanding biasa nya. Shalat isya itu wajib, shalat tahajjud itu sunnah tapi punya pahala yang sangat besar.
.
.

Mencari nafkah itu wajib bagi laki-laki, tapi mencari nafkah dengan berdagang punya keutamaan tersendiri, selain karena mencontoh Rasulullah (mencontoh nya aja udah masuk pahala kan?),
.
.

berdagang juga lebih membuka peluang untuk beribadah dengan versi lain, semisal ngegaji orang yang butuh kerjaan, bukan nya itu termasuk ibadah yang bernilai tingi juga?
.

Bagi masyarakat kita, berdagang itu identik dengan Ada barang, ada pembeli, ada transaksi, finish.
.
.
.

Sayang nya masyarakat kita lebih cenderung menilai bahwa bekerja di orang lain itu lebih terhormat dan lebih dihargai, padahal coba sekali kali tanya deh penghasilan tukang nasi goreng keliling, bisa jadi penghasilan nya lebih tinggi dari gaji kepala bagian di Bank.
.
.

Sayang nya, di negeri kita tercinta, gengsi lebih dikejar dibanding penghasilan.
.
.

Masih gak percaya juga? Coba deh bandingin penilaian umum (penilaian umum ya) para calon mertua ketika ada dua orang laki-laki menghadap ngarep jadi calon menantu, yang satu punya pekerjaan jadi manager di salah satu perusahaan ternama, yang satu lagi pekerjaan nya punya rumah makan di terminal, mana yang bakalan dilirik duluan?
.
.

Padahal, bisa jadi penghasilan orang kedua jauh lebih banyak dari orang pertama, tanya deh ke mereka yang jadi pengusaha di bidang kuliner.
.

Dasar yak penjajah koplak, mereka bikin kita itu jadi masyarakat yang bermental pekerja, bukan pengusaha.
.

.
Ini tidak sedang bilang jadi pekerja itu jelek,
Yang di tekan kan disini, sebenernya kreativitas kita udah mati total ketika mindset kita cuma ditanamkan buat kerja
.

.
. Coba deh kita berpikir ulang, semisal mindset tentang kerja udah tertanam kuat di otak, nah.. kalau seandainya tempat kerja kita bangkrut (semua nya mungkin loh), pasti pikiran yang paling deket adalah nyari kerja di tempat lain.
.
Kalau tutup juga, nyari kerja lagi, terus dan terus kayak gitu.
.
.

Beda dengan pengusaha, ketika dihadapkan dengan kekurangan, mereka bisa berpikir macem-macem yang kadang bikin berdecak kagum, kok bisa ya kepikiran kayak gitu?
.
.

Ya sebenernya sederhana sih, ressource yang minim menghasilkan buah pikiran yang dahsyat.
.
.

Kalau pekerja kan tinggal cari lapangan kerja yang baru, kalau untuk pengusaha, ketika lagi jatuh, dia harus mikirin banyak hal termasuk keberlangsungan hidup karyawan-karyawan nya. Makanya pola pikir nya bisa dibilang bener-bener liar karena dia harus mikir dengan segala cara supaya bisnis nya tetep jalan.
.
.

Gak bisa men, bisnis tapi pengetahuan cuma seuprit, dampak nya lebih parah dibanding dipecat dari pekerjaan.
.
.

Ya gampang nya gini deh,  misal nih perusahaan IT yang lagi happening dan bergaji besar, masak boss nya cuma paham Excel doang? Gak mungkin lah.
.
.

Ini juga yang bikin orang banyak gagal di berdagang, dikarenakan mindset yang udah berkerak bahwa dagang itu cuma buat orang yang gagal kerja atau gak punya pendidikan tinggi.
.
.

Kita semua berlomba-lomba jadi orang pinter untuk jadi pekerja, sementara diluar sana, si bule-bule itu berlomba-lomba jadi orang pinter buat jadi pengusaha yang sukses.
.
.
Copas  Bang Gilang K.S.
Dresden, 31 Oktober 2017,
.
.
Foto = saya pribadi*

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 dinART (dinar's ART) ^_^