Sabtu, 21 Januari 2017

Offline go online

Setelah lama cuma bisa nulis status, sekarang saatnya memaksa diri menulis blog.
.
Kali ini mencoba membahas, tentang jualan onlen VS jualan offline.
.
Saya, banyak di curhati para penjual offline yang ingin berjualan online. Mereka rata-rata orang-orang yang telah memiliki toko/basecamp sederhana, dan ingin menambah perluasan konsumen.
.
Saya katakan, bahwa berjualan online walau nampak simple dan mudah namun tetap butuh sikap konsisten, semangat yang sama dengan ketika berjualan offline, bahkan kadang jadi harus lebih.
.
Kesulitan yang biasa dihadapi, oleh para pelaku toko offline yang ingin go online yakni =
1. Mereka ngga' bisa merangkai kata-kata.
2. Mereka bingung apa yang harus di posting selain detail produk.
3. Kemampuan motret produk.
.
Media sosial, dimana kita tidak bertemu langsung dengan konsumen, maka permainan kata-kata dan tampilan visual menjadi unsur penting.
.
Hal tersebut merupakan hal krusial yang mampu membuat konsumen mengingat produk kita. 

.

Visual adalah penting dalam jualan online, tapi bukan berarti semua peralatan harus mahal.

pake kamera hape, bisa kok. 

Hapenya ngga' perlu mahal. 

Dibawah 2 jeti , cukup.  

.


Konten warna warni, juga bs diakali dengan kertas warna warni yang bisa dibeli di pasar sebagai alas foto. 

Yang penting punya taste padu padan warnanya.

DAN jangan lupa peka terhadap jam-jam indahnya pancaran cahaya matahari..Lain soal misal kita sudah punya peralatan pencahayaan protable sendiri loh ya. 

.

Saya biasa motret produk diatas jam 8 pagi sd/ jam 10. Lalu sorenya diatas jam 15 sd/ jam 17. 

Inipun tidak bisa berlaku di semua tempat.Karena disesuaikan pula dengan jatuhnya matahari. Apalagi di saat cuaca sering mendung, tentu saja waktunya akan berubah. 

.

Berikut saya tampilkan beberapa contoh yang bisa dijadikan pelajaran. 

Di bawah ini, walaupun yang dijual produk fashion, namun tampilan site nya dibuat semenarik mungkin sehingga konsumen pun tertarik untuk melihat. 

Ya walau belum tentu mereka pasti membeli, tapi membuat konsumen tertarik melihat situs kita, itu sudah 50% , kita mampu menarik hatinya. 

.

.
.
Nah, yang 2 contoh dibawah ini saya ambil contoh lain. 
Sama-sama tentang postingan saat mengerjakan suatu karya.
Tapi lihatlah dan rasakan, perbedaanya. 
.
Yang satu terlihat asal-asalan , yang penting jepret dan selesai. Dan yang satunya benar-benar memikirkan tampilan yang menarik. 
.
coba tebak, secara awam saja, orang akan labih suka lihat yang mana? 
.
.

Yang (*nampak) asal jepret? Atau yang penuh keindahan tata letak, walau postingannya hny menampilkan proses berkarya? 
.
.
.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 dinART (dinar's ART) ^_^