Minggu, 18 Juni 2017

Cari-cari kekurangan orang? Semoga bukan kita

Akan selalu ada orang yang selalu lihai sekali mencari-cari kekurangan orang lain, dan di blow up besar-besaran seakan-akan yang dibicarakan tersebut, tidak lagi punya keunggulan dan manfaat.
__________________

Manusia memang paling mudah mencari kesalahan dan kekurangan orang lain.
Tapi kadang malah butuh bantuan orang lain untuk melihat kekurangan diri sendiri.
.
Manusia memang paling hueeebat sekali untuk menjadi hakim yang tajam bagi orang lain, tapi mendadak menjadi hakim yang tumpul untuk kekurangan dirinya sendiri.
.
.
_____________

Kita ambil contoh,
.
1. Si X, adalah wanita sukses. Mampu berprestasi maksimal dibidangnya, berbagai penghargaan diraih, tapi sampai di usianya yang kepala 4, ia belum juga menikah.
Maka, akan dengan mudah orang lebih fokus terhadap kekurangannya, dan diblow up ke mana-mana, seakan-seakan hidupnya tidak ada manfaatnya di dunia.
.
Tidak percaya?
Pernyataan dan pertanyaan terkait, yang sering muncul, adalah =
.
.
"Kenapa belum menikah? Standarnya tinggi ya?"
.

"Duh, karir keren, tapi ngga laku-laku"
.
"Jangan fokus ke karir aja donk. Cari jodoh juga. Ntar.... Keburu badannya kadarluasa"
.
"Usia segitu, belum nikah juga. Nanti ga punya anak, baru tau rasa".
.
______________
(*Padahal, yang ngomong tidak pernah tau sejauh mana dia telah berjuang mendapatkan jodoh dan berusaha menikah di usia produktif sesuai standar masyarkat, namun takdir tetaplah Allah yang tentukan.
Syukur-syukur ngasih bantuan kek....eh,. Malah nyiyir.)
😐😐😐
______________
.
Contoh lain,
2. Si Y, seorang wanita, menikah, ibu rumah tangga, mampu berkarya dengan baik, mampu membagi waktu antara rumah tangga, dan tanpa diharapkan selalu membuat karya yang mampu membuat orang terinspirasi, begitupula suaminya. Tapi sudah 20 tahun menikah belum juga punya anak.

Maka, akan lebih banyak orang yang dengan mudahnya fokus dan membesar2kan sisi kekurangannya tersebut, seakan-akan ia tak lagi berguna untuk hidup.
.
Ga percaya?
Pernyataan dan pertanyaan, yang sering muncul, adalah ...
.
"Kok belum punya anak? Mandul?"
.

"Percuma, berkarya tapi ngga punya anak. Terus nanti diturunkan buat siapa"
.
"Percuma cari uang banyak-banyak tapi ga punya anak, terus uang nya buat siapa?"
.
"Percuma dikagumi banyak orang. Tapi tidak punya anak, nanti hari tua siapa yang urus?".
.

_______________

Ckckckckckck, ngeri.
Kok bisa-bisanya bicara seperti itu.
.
Seakan lupa,
Jikalau Allah berkendak.
"Kun Fayakun". Maka tidak ada yang tidak mungkin.
Misal,
Bisa saja, Yang tidak punya anak, ternyata dimudahkan meninggalnya. Sedangkan, yang punya anak, dibuat sakit menahun, dan anak-anaknya sendiri ogah-ogahan merawatnya. 😂😂 (*pengalaman saya pernah lihat sendiri)
.
Terus, Masalah berkarya akan diturunkan kepada siapa, bukannya kita hidup harus memperbanyak kebermanfaatan ya? Bukan malah, banyakin rumpi loh ya. 😂😂😂
.

Lantas, masalah harta dan kekayaan akan menjadi apa dan untuk siapa, ....
.eh, nah,....apa urusannya dengan situ, kecuali situ pengen juga. 😂😂😂
.
Lagian ya.
Orang yang ngga punya anak, biasanya akan lebih menginvestasikan hartanya untuk ummat loh. Misal, bangun mesjid, bangun sekolah, bangun panti jompo, dll.
Lah situ?
Jangan-jangan cuma bisa mbangun masalah. Dan, bangga 😑😑😑😑
________________

Dan masih banyak lagi, kejadian lain.
________________

Entah apa yang sedang dipikirkannya.  Orang-orang yang selalu mebcari dan memblow-up besar2an kekurangan orang lain,
.
Apa karena sudah memiliki fase kehidupan yang lebih baik, ........seperti sudah menikah di usia standar masyarakat, punya pasangan cantik/ganteng, sholeh/ah pula, memiliki anak yang sudah komplit laki-perempuan, tidak cacat, lucu-lucu pula, yang mampu tumbuh berkembang dengan baik, .... sehingga merasa berhak untuk bertanya, membuat pernyataan, dan menghakimi orang lain?
Begitu?
.
Ngeri kalau sampai jawabannya, IYA.
.
Hati-hati dengan sikap SOMBONG.
Sombong merupakan suatu penyakit hati yang mana pengidapnya merasa bangga dan memandang tinggi atas dirinya sendiri.
Dan itulah salah satu celah pintu terbesar setan memasuki diri.
setan akan menghias-hiasi seolah-olah menjadi baik sehingga disukai oleh syahwat padahal hal tersebut adalah sesuatu yang mungkar.
.
Dan berikut, bahaya sombong menurut hadist dan firman Allah,
.
Surah Al-Israa’ ayat 37 =
“Dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan berlagak sombong,karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi, dan engkau tidak akan dapat menyamai setinggi gunung-gunung.”
.
.
Rasulullah SAW bersabda;

Adapun amal-amal yang membinasakan adalah berprilaku kikir, mengikuti hawa nafsu dan membanggakan diri. (H. R. Thabrani)
.
.
hadist Rasulullah SAW bersabda juga, yang artinya;

Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya seberat biji sawi.” (H. R. Muslim).
.
.
Al-Qur’an surah Luqman ayat 18, Allah SWT berfirman yang artinya:
.

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

.
.
Para penghuni neraka adalah orang-orang yang keras kepala, kasar lagi sombong.” (H. R. Bukhari dan Muslim).
.
.
.

Nah,
Masih mau bangga, dengan sikap itu?
.
Silahkan, kalau mau menguji firman Allah dan tulisan hadist diatas.
Mangga saja. 😉😉😏😏😏
.
Tapi,
Semoga kita bukan salah satunya.
.
Semoga bukan kita, orang-orang yang bisanya mencari-cari kekurangan orang lain dan lupa akan kekurangan diri sendiri.
.
Semoga bukan kita, yang hobinya membuka aib orang lain dan senang melihat orang lain terkuak kekurangannya.
.
Semoga bukan kita yang menghabiskan masa hidup untuk melihat kekurangan orang lain dan menjadi dasar kebahagian diri sendiri.
.
Semoga bukan kita, yang selalu bangga ketika mampu menemukan sisi kekurangan pada diri orang lain.
.
😢😢😢😢😢
.
Semoga kita diberi kemudahan oleh Allah untuk menjauhinya sikap-sikap tersebut.
Aammiiinn.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 dinART (dinar's ART) ^_^