Sabtu, 09 Maret 2019

Tsundoku???

Tsundoku adalah sebutan bagi mereka yang membeli banyak buku tapi tidak membacanya. 
.
Saya pikir kita jangan semudah itu mendjudge orang hanya melihat dari kebiasaannya.
.
.
Orang yang beli banyak buku, lantas tidak membacanya, bukan otomatis pasti kelainan yang disebut, Tsundoku.
.
Bisa jadi karena tidak sempat, walau keinginan mah, ADA ajaaaa. 
.
Dan bisa jadi memang Niat awalnya memang untuk diamalkan. Untuk membuat perpustakaan keliling, dll.
.
Apakah pemilik toko buku, pasti sudah selesai membaca semuaaa jajaran buku di tokonya??
.
Kan, ngga otomatis begitu.
Apakah lantas sang pemilik toko, karena demennya beli buku doank tapi ga pernah dibaca, maka pasti Tsundoku?
.
Terlalu sempit, jika jawabannya IYA.
.
.
Perlu diketahui, saya termasuk orang yang ngga bakalan beli buku banyak2, kalau ada buku yang belum dibaca. Itu!
.
Jadi jangan disangka bahwa tulisan ini untuk melakukan pembelaan terhadap perilaku saya sendiri. 🤣🤣🤣🤣 ... Noted yaa!
.
.

Ingat ,
.

diluaran sana, ngga semua org mampu beli buku.
Sedangkan di lain kondisi, ada org yg mampu beli buku, (*apalagi belinya ga ngutang) tapi ga pny waktu bt baca.
.
.

So simbiosis mutualisme juga lo.
.
Ngga ada ruginya.
.
.
Lagian,
Jaman now orang mau beli buku , udah kudu disyukuri.
.
.

Ngga sekedar mau gratisan secara online.
Toh, bisa jd pemasukan kan bagi penulis ,percetakan, dll.
.
.

Asalkan duit beli buku kaga' ngutang aja, bebas aja orang mau beli berapa.
.

.

Yang punya duit, aja ngga merasa rugi beli buku banyak tapi ga dibaca. Toh maybe niatnya juga utk disumbangkan juga....yakaaaaan.
.
.
.

.lah, so, apalagi Kita yang cuma bs liat luarnya aja, mungkin justru yg paling byk kudu baca buku. 😂 Sebelum judge orang "pesakitan"

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 dinART (dinar's ART) ^_^